Sejarah

Pada tahun 2017, Yayasan Pembangunan Al-Kautsar menghibahkan Institut Agama Islam Azmi Kotamobagu kepada Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kotamobagu, membulatkan tekad para tokoh Muhammadiyah di Kotamobagu (Syahri Malomis S.Pd. dan lain-lain), yang memandang bahwa pendidikan generasi Islam harus tetap terselenggara di Kotamobagu yang masyarakatnya mayoritas beragama Islam. Pendidikan Tinggi menjadi salah satu pilihan para tokoh sepuh Muhammadiyah di Kotamobagu sebagai gerakan pembaharuan (tajdid) secara sistematis untuk memberikan perimbangan-perimbangan gerakan idiologi di luar mainstream (kiri-kanan) yang dapat mengganggu keseimbangan dan ketertiban tata kehidupan dalam semua aspek di wilayah Kotamobagu dan Bolaang Mongondow Raya khususnya dan Indonesia pada umumnya. Pendidikan tinggi menjadi pilihan oleh karena di Kotamobagu pada saat itu belum ada perguruan tinggi yang berbasis agama yang berdiri secara “mapan” dan kuat yang mampu memberikan perimbangan-perimbangan dalam memberikan arah dan dasar penyelenggaraan pendidikan tinggi secara konstitusional dan idiologi bangsa. Kemudian para tokoh sepuh Muhammadiyah bersepakat mendirikan Institut Agama Islam (IAI) Muhammadiyah di Kotamobagu yang merupakan hibah dari Yayasan Pembangunan Al-Kautsar Kotamobagu. Fakultas yang pertama kali didirikan adalah Tarbiyah, Syariah dan Ushuluddin. Secara resmi IAI Muhammadiyah berdiri pada tanggal 3 April 2017, dan mendapatkan pengesahan dari negara berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam No. 1930 pada tanggal 3 April 2017 dan berkedudukan di Kotamobagu tanggal 3 April tahun 2017. IAI Muhammadiyah Kotamobagu kemudian disahkan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada tanggal 29 Dzulqa’dah 1438 H/22 Agustus tahun 2017 di Yogyakarta. Sejak awal berdirinya IAI Muhammadiyah Kotamobagu, para tokoh sepuh sudah meletakkan filosfi dasar bahwa IAI Muhammadiyah Kotamobagu kelak harus menjadi salah satu PTMA yang unggul dalam level nasional dan internasional.

Dalam perjalanannya, IAI Muhammadiyah Kotamobagu sebagai perguruan tinggi perintis mengalami berbagai macam dinamika secara khas. Kerja keras dari para tokoh sepuh Muhammadiyah (Syahri Malomis S.Pd. dan lain-lain) pada tahun 2017 hingga berikutnya, IAI Muhammadiyah Kotamobagu memulai tahap dan era baru dalam pengelolaan perguruan tinggi. Prinsip dan spirit dasar pengelolaan perguruan tinggi berbasis agama yang modern dan terbuka (inklusif) diletakkan pada tahun 2022. Perlahan dan pasti IAI Muhammadiyah Kotamobagu menemukan “jalannya” untuk meniti dan masuk dalam pusaran perguruan tinggi besar dan unggul. IAI Muhammadiyah Kotamobagu kini siap memasuki era disrupsi perkembangan pendidikan tinggi secara global dalam pengelolaan dan reputasi. Statuta menjadi arah dasar dalam menuntun IAI Muhammadiyah Kotamobagu untuk menjadi PTMA yang unggul dalam input, process, output, outcome dalam rangka mewujudkan spirit “IAI Muhammadiyah Kotamobagu dari Muhammadiyah untuk Bangsa”.

IAI Muhammadiyah Kotamobagu saat ini mempunyai 3 (tiga) Fakultas dengan 6 Program studi, yakni; Fakultas Syari’ah dengan Prodi Hukum Keluarga (Ahwal Syakhshiyyah) dan Perbankan Syariah (PS). Fakultas Tarbiyah dengan Prodi Manajemen Pendidikan Islam (MPI), dan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI). Fakultas Ushuluddin dengan prodi Manajemen Dakwah dan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Selain unsur pendidikan di atas, IAI Muhammadiyah Kotamobagu juga mengandalkan unsur penunjang untuk mendukung kemajuan IAI Muhammadiyah Kotamobagu. Unsur penunjang tersebut terdiri dari Lembaga dan Unit Pelaksana Teknis. Pada aspek Lembaga meliputi Lembaga Penjaminan Mutu (LPM), dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) dan Pusat Tekhnologi Informasi dan Pangkalan Data (TIPD) dan Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB)

Scroll to top